Bukankah semuanya terasa begitu cepat? Sebenarnya semuanya terasa cepat karena semua itu telah terlalui. Aneh memang jika harus ada kata cepat dalam kamus berbagai bahasa. tak ada standar batas suatu hal itu disebut cepat, semuanya memiliki satuan waktu bukan? Kadang kita menyebut cepat jika waktu yg dibutuhkan lebih kecil dari suatu pembanding atau waktu yang begitu kecil. Tapi kata cepat sebenarnya hanyalah persepsi karena rasa cepat begitu subjektif dan relatif.
Ijinkan saya kembali ke 20 tahun silam,

saya belum ada di dunia ini tapi lihatlah 20 tahun sepertinya tak selama itu. Rasanya baru kemarin hari saya mendengar ayah saya membaca dongeng, ibu saya yang memaksa menyuapi makan atau bermain tanah bersama teman-teman saya. Waktu selalu terasa cepat jika sudah terlewati dan terlihat lama jika belum terlewati.
Dan jika anda tak merasa waktu itu begitu cepat berlalu anda bisa membuatnya lama, anda bisa merekayasa waktu. Berdirilah dari tempat duduk anda, pandanglah jarum jam dengan konsentrasi penuh, hitung setiap detiknya hingga 500 detik, sungguh lama bukan?  Coba anda menungggu 500 detik tadi sambil menyanyi atau melakukan apa hobi anda. Menunggu selalu terasa lama karena anda tak menikmatinya.
Tapi hidup kita sebenarnya selalu menunggu, tinggal apa yang kita lakukan selama itu.

Nganjuk,31 Januari 2015