Search

Bibliophile

Seorang anak kecil pun bahagia ketika bisa membaca dan menulis

Sepertiga Ramadhan

Ramadhan sudah sepertiga jalan
Nampaknya belum banyak pencapaian
Malah hati yang entah kenapa
terasa sesak terutama saat senja
Saat mentari hampir kembali keperaduan
di tengah jalan pulang
Ini adalah akhir dari hari ini
Entah bagaimana akhir hidup kita nanti
Sendiri atau bersama siapa
Kapan dan saat sedang apa
Bersama semburat cahaya jingga
yang muncul dari balik awan dengan cantiknya
Ucapku dalam hati
Semoga kehidupan di akhir nanti
lebih indah dari semua ini


Malam 10 Ramadhan 1445 H
Nganjuk, 20 Maret 2024

Gadis Kecil dan Perosotan

Sebuah tempat bermain di tepi kota, selalu ramai di tengah hari, saat jam pulang taman kanak – kanak. Ada satu gadis kecil terdiam memandang dari tepi pagar tempat bermain, memperhatikan teman sebayanya berkejaran dan tertawa, seperti enggan ia untuk ikut bermain. Perlahan ia berjalan mendekat, memasuki area taman bermain, duduk di kursi yang terbuat dari bekas ban truk, masih memandang saja dari satu sisi. Ia bisa melihat semua area taman bermain dari sana. Seorang perempuan paruh baya – mungkin orang tua salah seorang anak – datang menghampiri gadis kecil itu. “Kamu tidak bermain sama teman – teman?” Gadis kecil itu tak membuka mulutnya, hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa tersenyum. Tak lama seorang anak lelaki dengan baju merah, berlari menghampiri perempuan tadi. Dia menggapai tangannya lalu mereka pergi dari taman bermain itu. Gadis kecil itu masih duduk disana memandang perempuan dan anak lelakinya berjalan pergi sampai tak terlihat lagi. Sesekali gadis kecil itu mengayunkan kakinya yang tidak sampai ke tanah karena kursi ban itu cukup tinggi untuknya.
Satu per satu anak yang bermain di taman itu pulang, ada yang dijemput orang tuanya, ada pula dua – tiga anak yang pulang bersama. Hingga tinggal gadis kecil itu sendiri disana. la melangkahkan kaki, melompat kecil dari kursi ban itu, mendekati perosotan tertinggi di taman bermain itu, kaki kecilnya menapaki tangga perlahan sembari kedua tangan
yang berpegang pada railing besinya. Hingga sampai ia di puncak, berdiri tegap lalu berputar, melihat semua pemandangan dari atas sana. la menghirup nafas panjang,
terpaku sejenak. Lalu ia duduk di ujung perosotan itu, kembali menarik nafas panjang . Ia melepaskan pegangan, meluncur sejauh perosotan itu membawanya, hanya sepersekian detik kakinya sudah menginjak pasir di ujung perosotan itu. Gadis itu tersenyum tipis. la melangkah pergi, meninggalkan taman bermain. Keinginannya sudah terpenuhi, menikmati dunianya sendiri.

Nganjuk, 30 Januari 2022

Syukur

Kita dan banyak perandaian di dalam benak
Membenturkan harap dan realita
Mengecilkan ragu dan membesarkan upaya
Jika sedih dan bahagia seolah datang bersamaan
Rasanya syukur kita mesti diperbesar
Kediri, 12 Januari 2024


Diantara berbagai keluh yang terlontar
Rasanya nikmat Allah selalu datang dari yang tak disangka
Alhamdulillah, good job Dilla
Semarang, 13 Januari 2024

Bersama Lagu

Aku menekan satu lagu lewat sebuah platform musik digital. Masih lagu yang sama, hampir seminggu kuputar terus menerus. Playlist dengan lagu sebanyak itu, tapi hanya satu dua yang akan ku ulang lagi dan lagi. Begitulah aku dan lagu favoritku di suatu masa tertentu. Seperti malam ini ketika sedang penat akan berbagai pikiranku sendiri, ketika tak ada suara lain selain detak jam dinding. Sial, selalu saja ada lagu yang seolah menggambarkan hidupku, mengiringi satu dua tetes air mata seolah salah satu scene film dan soundtracknya. Atau bahkan di tengah kebisingan orang berlalu lalang, jalanan perkotaan atau hecticnya suasana tempat umum, si lagu favorit menenangkan menenggelamkan pikirku membawaku memasuki duniaku sendiri. Rasanya ingin kuucapkan terima kasih untuk para penciptanya dan pembawanya. Terima kasih sudah menemani, mengerti hati, dan sejenak menghibur diri.

Nganjuk, 4 April 2023

Jika Ada Jawabnya

Jika semua tanya ada jawabnya, mungkin tak lagi ada takut.
Jika semua tanya jelas jawabnya, mungkin tak lagi ada ragu.
Jika semua tanya cepat jawabnya, mungkin tak lagi perlu menunggu.
Atas memori kita yang bertubrukan sana-sini, dan hal-hal yang sampai kini tak pernah kita mengerti.
Atas segala takut, ragu dan penantian akan berbagai ketidaktahuan yang tak disadari.
Dan atas hal-hal yang memang sepatutnya tak perlu dipertanyakan.
Tuhan tahu semua adalah yang terbaik telah la putuskan, telah tersampaikan dan telah la berikan.
Orang-orang pun mungkin tahu bahwa mereka tak sepenuhnya berkuasa atas kehidupan.
Dan akupun mengerti bahwa aku hanyalah bagian kecil dari sekian juta tanya yang pernah terlontar.
Tak kan ada yang benar-benar tahu jawab dari segala tanya, segala rasa dan bila waktunya tiba hanya Ia yang bisa memberi jawabnya.


Nganjuk, 7 Januari 2023

Sekedar Mengingat

Sebuah kalimat yang kuharap bukan candaan, darimu di siang bolong. Sesekali membuatku ingin sekedar mengingat rasa berbunga itu. Sesekali membaca pesan pesan itu. Pesan yang ternyata jika dipikir dengan logika sungguh sangat biasa tapi entah apa yang menyebabkannya terasa berbeda. Mungkin kita berada di masa yang sama, tengah gelisah akan banyak tuntutan, namun juga tak mampu menyelesaikannya begitu saja. Jika semua canda benar adanya, bukankah ini akan jadi kisah istimewa. Tapi jika tidak rugi apa? Tidak ada yg terbuang, selain kenangan sederhana yang manis dan melenakan

Kediri, 5 Januari 2023

Jadi Diri Sendiri

“Udah jadi diri sendiri aja”, kata salah seorang temanku ketika aku tengah berkeluh kesah padanya. Hari ini aku memikirkannya cukup keras, sebenarnya apa makna dari “menjadi diri sendiri” itu. Sedangkan aku seringkali tidak yakin siapa diriku ini. Ujungnya aku berkesimpulan bahwa menjadi diri sendiri harusnya dimaknai sebagai memperjuangkan sesuatu sebaik mungkin, dengan tetap memegang prinsip, dan ciri khas karakter kita. Bukan disalah artikan menjadi tidak melakukan apa – apa atau juga melakukan sesuatu tanpa perjuangan. Lalu pasrah dengan apa yang terjadi dan respon orang lain terhadap itu. Padahal sejatinya diri kita sendiri adalah versi terbaik dari diri yang mungkin kita sendiri tidak tau sampai kita mampu memperjuangkannya.

Kediri, 01 Februari 2022

Alasan Bahagia

Aku tengah mencari alasan bahagia,
atau setidaknya senyum kecil saja.
Yang dulu kukira amat mudah kudapat, kini kian menua kian mustahil rasanya.
Sebuah hari yang panjang penuh kepenatan, bertemu banyak orang yang nyatanya menambah beban perasaan.
Sebagian besar orang menjadikan pulang sebagai jawaban, tapi aku merasa semakin sendirian.
Menonton video lucu dari layar gadget kesayangan, kukira masih bisa terus menjadi penyebab tawa. “Hahaha”, aku menertawakan diriku sendiri, karena hanya mencari pelarian sesaat dan bahagia tak benar benar kudapat.


26 Mei 2022

Selamat Ulang Tahun

Semakin habis waktu untuk bertahan di dunia

Menanti datangnya waktu rahasia

Yang tak tau dimana, akan bertemu siapa, dan dalam kondisi bagaimana

Selamat atas semakin banyak tanya yang belum ada jawabnya

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑

Coretan Ir

Tulisanku, untukku. Catatanku, koreksi. Curahanku kepada Tuhanku.

Bibliophile

Seorang anak kecil pun bahagia ketika bisa membaca dan menulis

Dewi Nur Aisyah

Sejernih cita, Sebening asa, Merajut cerita